Majapahit GemStone kali ini akan sedikit membahas tentang dan seputar Batu Naga Sui (Bloodstone) yang kadangkala (menurut Majapahit GemStone) beberapa pecinta batu akik salah mengidentifikasikannya. Berikut ini sedikit uraiannya :
Memilih salah satu jenis batu akik yang banyak ditemukan di pasaran terkadang membingungkan juga, karena mulai dari nama sampai pada coraknya yang bervariasi seringkali batu yang sama memiliki nama berbeda misalnya pada Batu Naga Sui atau Bloodstone ini juga dikenal dengan nama Akik Darah karena adanya bercak warna merah pada bagian batu yang meyerupai tetesan darah.
Ciri batu cincin Naga Sui sendiri memiliki warna dasar hijau atau warna yang lebih mendominasi dibanding dengan warna merahnya (60%-40%) sebagai acuan pada nama batu itu. Warna hijau pada batu ini lebih mirip dengan Batu Badar Lumut dengan kristal agak buram. Hanya saja batu yang terkenal dengan nama Blooodstone atau Heliotrope ini di pasaran internasional terdapat bercak merah (darah) sebagai ciri khasnya.
Ciri batu cincin Naga Sui sendiri memiliki warna dasar hijau atau warna yang lebih mendominasi dibanding dengan warna merahnya (60%-40%) sebagai acuan pada nama batu itu. Warna hijau pada batu ini lebih mirip dengan Batu Badar Lumut dengan kristal agak buram. Hanya saja batu yang terkenal dengan nama Blooodstone atau Heliotrope ini di pasaran internasional terdapat bercak merah (darah) sebagai ciri khasnya.
Batu Akik Naga Sui
Namun terkadang sering disebut dengan Batu Jasper Darah seperti Batu Pancawarna yang biasanya memiliki beragam warna juga sering disebut Bloodstone, ada juga yang berpandangan bahwa Bloodstone bukan Jasper, untuk memastikannya perlu diuji laboratorium terutama jika batu yang hendak dijadikan koleksi tersebut berharga mahal.
Batu Akik Naga Sui (Nogo Sui), di pasaran internasional dikenal dengan sebutan Bloodstone sedangkan nama ilmiahnya disebut Heliotrope dan merupakan jenis chalcedony atau merupakan kombinasi cryptocristalline antara kuarsa dan monoclynic polymorph moganite dengan ciri khas warna hijau gelap berbintik merah atau diklasifikasikan sebagai mikrokristalin kuarsa dengan tingkat kekerasan 6 - 7 pada skala Mohs.
Batu Akik Naga Sui (Nogo Sui), di pasaran internasional dikenal dengan sebutan Bloodstone sedangkan nama ilmiahnya disebut Heliotrope dan merupakan jenis chalcedony atau merupakan kombinasi cryptocristalline antara kuarsa dan monoclynic polymorph moganite dengan ciri khas warna hijau gelap berbintik merah atau diklasifikasikan sebagai mikrokristalin kuarsa dengan tingkat kekerasan 6 - 7 pada skala Mohs.
Asal Usul Batu Naga Sui (Bloodstone)
Batu ini ditemukan di beberapa negara terbatas di dunia, seperti India, Australia yang selama ini dikenal sebagai negara penghasil Batu Opal terbesar di dunia, Brazil dan Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia banyak ditemukan di perbatasan Banyumas dan Brebes Jawa tengah tepatnya di aliran sungai kaki gunung Slamet. Namun banyaknya perburuan batu akik yang terus meningkat membuat persediaan dan penambangan tidak mampu menghasilkan banyak batu sesuai keinginan, sehingga persediaannya semakin berkurang yang ber-efek pada harga yang semakin mahal. Selain karena keunikannya batu ini juga dianggap sebagai batu yang memiliki khasiat alamiayah seperti batu cincin akik pada umumnya.
Secara umum khasiat batu akik dapat mempengaruhi peredaran darah dalam tubuh pemakainya yang kemudian secara tidak langsung ber-efek atau berpengaruh terhadap emosional pemakainya, maka muncul berbagai pendapat tentang khasiat batu cincin akik yang dipercaya sebagai ketenangan, kedamaian, mengurangi stress, ada pula yang menyebutnya bisa berpengaruh buruk jika tidak cocok, misalnya menggunakan batu akik Kalimaya dengan dominasi warna tertentu bisa membawa aura panas namun sebaliknya jika pintar memilih warna yang cocok bisa ber-efek sangat baik dalam kehidupan
Bloodstone dalam Agama, Legenda dan Mitos
Penggunaan Bloodstone atau Batu Akik Darah dalam sejarah Kristen memiliki sejarah panjang dan dipercaya oleh sebagian mereka sebagai batu yang berasal dari tetesan darah Yesus saat di salib. Selama masa penyaliban konon darah Yesus menetes dan menodai Batu Jasper warna hijau yang ditempatkan dibawah kakiknya.
Darah yang menodai Jasper hijau tersebut kemudian melahirkan nama Bloodstone dan dikenal sebagai ‘Jasper Darah’ dan merupakan cikal bakal nama batu akik yang ada sekarang berasal dari legenda Kristen. Walaupun sebenarnya mitos itu terbilang menyesatkan mengingat Bloodstone itu sebenarnya bukan Jasper seperti kebanyakan penamaan terhadap Jasper sebagai akik darah
Mitos tentang Bloodstone juga dipercaya sebagian masyarakat Prancis dan dikenal dengan sebutan Le Shang Du Christ atau Darah Kristus yang menodai Batu Jasper warna hijau sehingga batu ini dianggap batu yang sakral dan dipercaya sebagai batu bertuah.
Batu ini ditemukan di beberapa negara terbatas di dunia, seperti India, Australia yang selama ini dikenal sebagai negara penghasil Batu Opal terbesar di dunia, Brazil dan Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia banyak ditemukan di perbatasan Banyumas dan Brebes Jawa tengah tepatnya di aliran sungai kaki gunung Slamet. Namun banyaknya perburuan batu akik yang terus meningkat membuat persediaan dan penambangan tidak mampu menghasilkan banyak batu sesuai keinginan, sehingga persediaannya semakin berkurang yang ber-efek pada harga yang semakin mahal. Selain karena keunikannya batu ini juga dianggap sebagai batu yang memiliki khasiat alamiayah seperti batu cincin akik pada umumnya.
Secara umum khasiat batu akik dapat mempengaruhi peredaran darah dalam tubuh pemakainya yang kemudian secara tidak langsung ber-efek atau berpengaruh terhadap emosional pemakainya, maka muncul berbagai pendapat tentang khasiat batu cincin akik yang dipercaya sebagai ketenangan, kedamaian, mengurangi stress, ada pula yang menyebutnya bisa berpengaruh buruk jika tidak cocok, misalnya menggunakan batu akik Kalimaya dengan dominasi warna tertentu bisa membawa aura panas namun sebaliknya jika pintar memilih warna yang cocok bisa ber-efek sangat baik dalam kehidupan
Bloodstone dalam Agama, Legenda dan Mitos
Penggunaan Bloodstone atau Batu Akik Darah dalam sejarah Kristen memiliki sejarah panjang dan dipercaya oleh sebagian mereka sebagai batu yang berasal dari tetesan darah Yesus saat di salib. Selama masa penyaliban konon darah Yesus menetes dan menodai Batu Jasper warna hijau yang ditempatkan dibawah kakiknya.
Darah yang menodai Jasper hijau tersebut kemudian melahirkan nama Bloodstone dan dikenal sebagai ‘Jasper Darah’ dan merupakan cikal bakal nama batu akik yang ada sekarang berasal dari legenda Kristen. Walaupun sebenarnya mitos itu terbilang menyesatkan mengingat Bloodstone itu sebenarnya bukan Jasper seperti kebanyakan penamaan terhadap Jasper sebagai akik darah
Mitos tentang Bloodstone juga dipercaya sebagian masyarakat Prancis dan dikenal dengan sebutan Le Shang Du Christ atau Darah Kristus yang menodai Batu Jasper warna hijau sehingga batu ini dianggap batu yang sakral dan dipercaya sebagai batu bertuah.
Rough/Bahan baku Batu Naga Sui
Khasiat Batu Naga Sui (Bloodstone)
Pada kebangsaan Yunani, Batu Naga Sui (bloodstone) memiliki nama Heliotrope dan telah dikenal masyarakat pada zamannya sebagai azimat ampuh untuk menangkal sihir dan kekuatan hitam yang bersumber dari iblis. Selain itu, batu ini juga dijadikan simbol kebenaran dan keadilan serta disebut sebagai batunya para pejuang karena banyak digunakan sebagai aksesoris peralatan perang seperti pedang, perisai dan baju yang dipakai saat dalam peperangan.
Mereka percaya dengan mengenakan atau membawa potongan batu itu dalam peperangan dapat membangkitkan keberanian dan juga sebagai alat penyembuhan, misalnya saat terluka pada saat perang maka dengan menyentuhkan Batu Naga Sui (Bloodstone) ini pada luka tersebut, maka darah yang keluar dari luka akan berhenti mengalir.
Pada kebangsaan Yunani, Batu Naga Sui (bloodstone) memiliki nama Heliotrope dan telah dikenal masyarakat pada zamannya sebagai azimat ampuh untuk menangkal sihir dan kekuatan hitam yang bersumber dari iblis. Selain itu, batu ini juga dijadikan simbol kebenaran dan keadilan serta disebut sebagai batunya para pejuang karena banyak digunakan sebagai aksesoris peralatan perang seperti pedang, perisai dan baju yang dipakai saat dalam peperangan.
Mereka percaya dengan mengenakan atau membawa potongan batu itu dalam peperangan dapat membangkitkan keberanian dan juga sebagai alat penyembuhan, misalnya saat terluka pada saat perang maka dengan menyentuhkan Batu Naga Sui (Bloodstone) ini pada luka tersebut, maka darah yang keluar dari luka akan berhenti mengalir.
Sumber :
http://www.tuliat.com/batu-naga-sui-atau-akik-darah-blood-stone/
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung blog yang baik tentu akan meninggalkan komentar yang beretika, silahkan tinggalkan komentar anda .........., No Porno, No SARA, No Spam.
Jangan promosi produk pada komentar anda, karena saya berkeinginan blog ini bersih dari iklan atau advertising.