Breaking News
Loading...
Selasa, 10 Maret 2015

Majapahit GemStone, Batu Kalimaya palsu (sintetis)

09.20
Batu Opal yang sering disebut di Indonesia sebagai Batu Kalimaya adalah batuan yang komposisi kandungan mineralnya adalah silica ber-air atau "hydrous silicon dioxide" (SiO2.nH2O). Opal tidak memiliki bentuk seperti crystal quartz yang memiliki bentuk natural hexagonal, proses pembentukan Opal juga berbeda dari crystal. Batu Opal mengandung air sebesar 3 hingga 21 persen beratnya, Batu Opal memiliki kekuatan antara 5 hingga 6.5 skala Mohs yang tergolong rentan pecah, jadi harus hati hati menggunakan Batu Opal agar tidak terbentur dan pecah.

Batu Opal mengandung air sekitar 3 hingga 21 persen, semakin banyak air nya berarti semakin banyak pori- pori penyimpanan air, semakin banyak pori-pori berarti semakin rentan pecah, biasanya jika Opal dimasukan kedalam air maka dalam beberapa menit akan terlihat menjadi lebih bening karena menyerap air. Batu Opal jangan disimpan dalam kotak yang kedap udara dalam jangka waktu lama karena dapat membuat kering dan retak, sebaiknya disimpan dalam kotak terbuka agar tetap kena udara terbuka dan kelembaban dapat terus membuat Opal tahan lama.

Batu Kalimaya Asli:

Majapahit GemStone


Batu Opal atau Kalimaya ini memiliki efek phenomena yang tidak dimiliki batu permata lain, yaitu efek "Play Of Color" (iridescence), warna yang dihasilkan oleh "penyebaran" (refraction) dan "pemantulan" (reflection) sinar yang masuk kedalam Batu Opal dapat beraneka ragam, semua warna dari spectrum pelangi dapat dilihat dalam Batu Opal.

Sifat warna-warni Batu Opal ini karena ada nya bola-bola silica yang sangat kecil (small spheres of silica) yang diteliti oleh para gemologists menggunakan "electron microscope", mereka menyebutkan bahwa ukuran bola silica tersebut sekitar 350 µm (micro meters) yang menghasilkan warna merah, ukuran yang lebih kecil menghasilkan warna hijau, biru, purple, dan lain-lain. Jarak antara bola-bola silica juga merupakan salah satu faktor yang menentukan warna-warni cahaya.

Nilai harga Batu Opal tidak dinilai sama seperti batu permata lainnya yaitu warna, kejernihan (bebas serat/kotoran), dan ukuran berat/besar, Batu Opal dinilai dari banyak sedikitnya warna yang dihasilkan dari penyebaran sinar yang masuk, semakin banyak bagian atau daerah yang memiliki warna-warni maka semakin mahal harga Batu Opal tersebut.

Saat ini negara Australia mengklaim bahwa 80% batu Opal yang beredar di dunia adalah dari Australia, di Indonesia ada beberapa tambang Batu Opal dan yang terkenal adalah Banten, Jawa Barat yang menghasilkan kualitas Batu Kalimaya (Opal) yang dikatakan sebanding atau bahkan lebih baik/cantik dari Opal Australia.

Batu opal memiliki warna dasar yang beraneka ragam, ada putih bening air, susu, hitam, kuning, merah, hijau, coklat, dan lain-lain.

Batu Opal/Kalimaya Sintetis

Banyak beredar nya batu-batu permata sintetis di pasaran memang banyak membuat banyak pihak dirugikan, tidak hanya batu permata mulia seperti Diamond, Ruby, Shappire, Emerald yang di buatkan sintetis nya, tapi jual Opal banyak yang telah dibuat sintetis.

Sebenarnya ada 3 jenis Batu Kalimaya atau Opal Sintetis atau "bukan" natural yang banyak ditemukan di luar negeri yang sudah mulai masuk Indonesia, di Australia batu Opal sintetis ini banyak dijual dengan istilah "doublet" dan "triplet" yang sebenarnya adalah batu opal asli yang bentuk nya pipih tipis tapi dibuat lebih tebal agar lebih tahan benturan. "Doublet" adalah batu opal tipis yang diberikan lapisan background warna hitam agar warna opal terlihat lebih jelas, "Triplet" adalah opal yang sama seperti "doublet" tapi diberikan resin/kaca cembung diatas nya sehingga bentuknya seperti cabochon tapi bertujuan agar warna warni nya lebih jelas karena refleksi cahaya dari resin/kaca cembung nya.

Majapahit GemStone

Opal yang 100% sintetis banyak digunakan untuk asesoris wanita seperti kalung liontin, anting bahkan juga terkadang buat cincin, untuk membedakan batu Opal asli dan Sintetis tanpa "tes laboratorium" sebenarnya cukup mudah tapi tidak 100% jaminan cara yang paling ampuh. Batu Opal 100% sintetis warna-warninya lebih banyak dan lebih besar ukuran dot-dot nya, jarak dot-dot nya cukup teratur, dan jika dimasukan di dalam gelas air dingin maka warna nya tetap sama dan tidak berubah menjadi bening karena tidak memiliki pori pori air seperti Batu Opal yang natural asli.

Jangan sekali kali testing keaslian Opal dengan menggunakan pembakaran memakai api karena Opal asli pun akan hancur karena kekeringan air akibat panas yang berlebihan.


Artikel ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang layak untuk dipercaya.

1 komentar:

  1. Batu sintetis memang banyak beredar gan. Sayang sekali jadi merugikan banyak pihak. Salam sukses selalu

    BalasHapus

Pengunjung blog yang baik tentu akan meninggalkan komentar yang beretika, silahkan tinggalkan komentar anda .........., No Porno, No SARA, No Spam.
Jangan promosi produk pada komentar anda, karena saya berkeinginan blog ini bersih dari iklan atau advertising.

 
Toggle Footer