Breaking News
Loading...
Kamis, 12 Maret 2015

Macam-macam Treatment pada Batu Permata

18.22
Treatment adalah proses perbaikan yang dilakukan pada sebuah Batu Permata. Seperti halnya pada kebanyakan wanita, biarpun sudah mempunyai paras wajah yang cantik tetapi memakai make-up atau rias wajah untuk menyempurnakan penampilannya. Ada yang memakai rias tebal ada juga yang hanya memakai tipis, seperti halnya pada Batu Permata. Kebanyakan dewasa ini 90 % Batu Permata telah melewati proses treatment perbaikan, baik yang permanen maupun yang tidak permanen. Ada juga yang walaupun permanen diterima di pasaran asalkan diberitahukan secara jujur (disclouser).

Ada beberapa ragam treatment yang ada di pasaran Batu Permata sekarang ini, antara lain:
 
•    Heat Treatment (proses pemanasan)
Proses heat atau lebih dikenal dengan proses pemanasan sudah dikenal lama sekali, sekitar ratusan tahun yang lalu. Hanya teknologi yang dipakai saja yang berbeda pada jaman dahulu dan sekarang. Banyak sekali Batu Permata yang secara rutin mengalami proses pemanasan ini yang tujuanya untuk memudakan warna Batu (lighten color), atau menuakan warna Batu (darken color), atau merubah warna pada Batu. Kesemuanya ini dalam artian tidak boleh ada penambahan warna apapun pada Batu Permata tersebut serta harus permanen warnanya. Warna-warna yang dihasilkan dari proses heating atau pemanasan ini biasanya permanent.

Batu yang biasa secara rutin mengalami proses pemanasan dan diterima oleh pasar Batu Permata adalah :
- Amber : Untuk meningkatkan warnanya serta menambah effect seperti "kilau matahari"
- Amethys : Untuk memudakan warna dan juga untuk merubah warnanya menjadi warna kuning yang dikenal dengan Citrine.
- Aquamarine : Untuk menuakan warna dan menghilangkan warna kehijauan agar biru yang dihasilkan lebih merata.
- Carnelian : Untuk meningkatkan warna.
- Citrine : Kadang dihasilkan dari varietas Quartz yang lain melalui proses pemanasan.
- Diamond : Menghilangkan warna coklat ataupun kuning pada berlian.
- Sapphire : Untuk memudakan atau bisa juga untuk meningkatkan intensitas warna, serta meratakan warna.
- Tanzanite : Untuk meningkatkan intensitas warna biru.
- Topaz : Dikombinasikan dengan proses radiasi untuk menghasilkan warna biru dan juga warna merah muda.
- Tourmaline : untuk memudakan dan menuakanwarna, terutama pada warna biru dan hijau.

•    Diffussin Treated (proses pemanasan dengan penambahan)
Proses ini kebanyakan dilakukan pada Ruby dan Sapphire yang tujuannya adalah merubah batu dari yang tidak mempunyai warna sama sekali, warna pucat ataupun ada juga yang sudah mempunyai warna yang teramat dalam, ditambah dengan sejenis kimiawi tertentu dan memanaskanya dalam waktu tertentu.
 
Majapahit GemStone

Proses diffused ini lebih banyak dilakukan pada Sapphire dibandingkan Batu Ruby karena warna yang dihasilkan lebih baik. Proses ini tidak permanen karena hanya memiliki kedalaman tertentu atau hanya beberapa micron saja dibawah permukaan batu. Apabila batu ini diasah  ulang (recutting), maka ada kemungkinan warna bisa memudar atau hilang. Apabila material batu yang dipakai sudah memiliki warna yang dalam maka setelah diasah kemungkinan warna batu tersebut masih ada atau tidak hilang, dibanding dengan menggunakan material batu yang tanpa warna atau pun material batu berwarna pucat, yang apabila diproses dengan diffused ini bila diasah ulang (recutting) warnanya bisa hilang atau pudar.

•    Fracture Filled (proses pengisian pada cacat)
Adalah proses yang banyak dilakukan pada batu-batu Ruby, Emeral (zamrud), dan Berlian pada umumnya. Pada Berlian misalnya, cacatnya diisi dengan cairan yang mempunyai indeks bias tinggi agar cacatnya lebih tersamar. Akhir-akhir ini pada Batu Ruby juga terdapat proses seperti di isi dengan cairan kaca (lead glass dan bismut) ataupun cairan yang sejenisnya yang tujuanya untuk meningkatkan keseluruhan penampilan. Batu Ruby yang mengalami proses ini agak sulit dilihat dengan mata yang tidak terlatih atau awam.

Majapahit GemStone

Sedangkan pada batu emerald (Zamrud) proses seperti ini, yaitu mengisi cacatnya dengan minyak (cedarwood oil) sudah dipergunakan sejak bertahun-tahun lamanya, dan tidak ada yang tahu sejak kapan pertamakalinya dipergunakan. Ada beberapa sumber yang mengatakan sejak Romawi kuno proses ini sudah diterapkan. Sekarang para pelaku proses (treater) menggunakan bahan-bahan seperti oil (minyak), paraffin (sejenis lilin), glass (cairan kaca), serta sejenis resin (opticon). Pada Batu Emerald (zamrud) proses ini bisa diterima di pasar internasional. Batu yang biasanya terkena proses ini adalah : Emerald, Aquamarine, Peridot, Jadeit, Turquoise, Ruby, Sapphire.

•    Laser Drilling
Proses treatment seperti ini kebanyakan dilakukan pada Berlian yaitu dengan cara mengebor dengan sinar laser dan menyingkirkan cacat karbon berwarna hitam yang ada di dalam Berlian. Treatment ini bisa dilihat oleh mata yang terlatih dengan loupe pembesaran 10x. Biasanya nilai Berlian dengan proses seperti ini berkurang sekitar 40% - 50% dari nilai aslinya, tetapi itu pun bergantung dari banyaknya jumlah pemboran yang dilakukan di dalam berlian.

•    Irradiation (radiasi)
Proses radiasi banyak sekali di temukan saat ini, dan banyak dikombinasikan dengan proses pemanasan agar warna yang dihasilkan stabil dan permanen. Batu-batu Permata yang biasa mengalami proses radiasi:
- Diamond (berlian), dapat merubah warna berlian dari yang tidak begitu putih menjadi fancy color atau Berlian warna-warni (hijau, kuning, biru, merah dan lain-lain).
- Kunzite, untuk menghasilkan warna yang tua
- Pearl (mutiara), untuk membuat warna mutiara menjadi gelap dan hitam.
- Topaz, untuk merubah warna menjadi warna biru, kuning, orange, coklat dan hijau.
- Tourmaline, untuk meningkatkan warna merah muda, merah tua, dan ungu.
- Yellow beryl, untuk menghasilkan warna kuning.

•    Dyed (penambahan warna dengan cara dicelup)
Proses dyed atau dicelup sudah dikenal sejak jaman dahulu kala. Banyak sekali ditemukan pada perhiasan antik kuno serta untuk meng-imitasi penampilan warnanya agar mirip dengan batu permata lainya. Batu-batu permata yang sering mengalami proses ini diantaranya adalah: Jade, Opal, Coral, Agate, Chalcedony, Lapis Lazuli, serta tidak ketinggalan batu Ruby, Sapphire, serta Emerald yang bermutu rendah.
 
Tujuan daripada proses dyed ini adalah agar penampilan dan intensitas warna dapat lebih menarik serta membuat warna-warni yang diinginkan. Proses dyed ini ada yang permanent dan ada pula yang tidak permanent.
 
Majapahit GemStone

Khusus untuk Batu Jade kadang digunakan perpaduan antara proses bleaching atau meluruhkan kotoran-kotoran yang ada, setelahnya barulah dicelup warnanya menjadi hijau, merah, ungu (lavender), biru, dan lain-lain.

•    Coating (Pelapisan)
Belakangan ini banyak sekali coating atau pelapisan pada permukaan batu dengan pewarna ataupun bahan sejenis lilin (wax) yang terkadang sangat sulit untuk dideteksi dengan mata awam. Sebagai contoh Batu Sapphire dan Tanzanite ada yang dilapisi dengan bahan kimia cobalt agar menghasilkan warna biru. Pelapisan lainya pada Berlian yang dilapisi dengan pewarna merah muda atau warna lainya untuk menghasilkan Berlian warna-warni atau fancy color.

Disamping itu ada pula Batu Topaz putih dilapisi dengan lapisan tipis titanium atau sejenis pelapisan azotic, sehingga warna yang dihasilkan menjadi warna pelangi dan dijual di pasaran sebagai 'Mystic Topaz'. pelapisan ini dilakukan di bagian bawah batu atau bagian pavilion batu.

•    Composite (tempelan berupa doublet atau triplet)
Arti dan maksud dari composite itu sendiri adalah 'gabungan' dengan menggunakan sejenis bahan lem (glue) untuk menempel batu lebih dari 1 bagian, yang meliputi doublet (tempelan dari 2 bagian batu) dan triplet (tempelan lebih dari 3 bagian batu).

Majapahit GemStone

- Doublet, penting sekali untuk diketahui bahwa tempelan ini banyak dipergunakan pada perhiasan-perhiasan antik jaman dahulu dan juga pada perhiasan modern yang sekarang ini banyak sekali beredar di pasaran. Batu tempelan doublet ini terdiri dari 2 bagian atas dan bawah, yang bagian atasnya biasanya batu natural dan dibawahnya batu synthetic atau bisa juga dari bahan kaca atau kadangkala bisa saja bagian atas natural dan bagian bawah juga natural. Batu-batu yang mempunyai proses doublet ini biasanya adalah Ruby, Sapphire, Emerald, Spinel, Berlian.

- Triplet, biasanya digunakan pada Batu Opal/Kalimaya karena Batu Opal kadang ada yang diasah dengan amat tipis, sehingga supaya lebih tahan lama maka dibuat triplet atau tempelan 3 bagian yaitu Batu Quartz Putih pada bagian atasnya, Opal pada bagian tengahnya dan Batu Black Onyx pada bagian bawahnya.

1 komentar:

Pengunjung blog yang baik tentu akan meninggalkan komentar yang beretika, silahkan tinggalkan komentar anda .........., No Porno, No SARA, No Spam.
Jangan promosi produk pada komentar anda, karena saya berkeinginan blog ini bersih dari iklan atau advertising.

 
Toggle Footer