Majapahit GemStone kali ini akan mencoba sedikit membahas klasifikasi batu-batuan mata cincin berdasarkan tingkat kekerasannya. Majapahit GemStone berhasil googling serta mengumpulkan informasi dari berbagai website yang ada.
Macam dan jenis batu mulia yang ada di dunia ini amat banyak jumlahnya, ada dalam berbagai varian dan beragam kualitas. Lalu bagaimana cara memilah dan mengetahui mana yang bagus dan pantas dibayar dengan harga mahal ? Salah satu caranya adalah Anda dapat mengecek klasifikasi jenis batu mulia tersebut sesuai dengan tingkat kekerasannya.
Untuk melihat level kekerasan sebuah gems, biasanya menggunakan nilai yang diukur dengan menggunakan skala Mohs. Metode ini ditemukan oleh Friedrich Mohs. Dia adalah seorang peneliti mineral yang memiliki minat besar pada dunia bebatuan. Metode ini menggunakan cara pengukuran dengan memperbandingkan kekuatan saling menggores antara satu batu dengan yang lainnya, kemudian mengklasifikasikannya ke dalam sepuluh tingkatan. Semakin besar angka levelnya, semakin tinggi tingkatannya, maka harganya otomatis juga akan semakin mahal.
Dengan keberadaan skala Mohs ini, orang menjadi lebih mudah memetakan jenis-jenis batu mulia sesuai dengan mutunya. Secara garis besar, dengan indikator skala Mohs, sebuah gems yang dilihat dari kekerasannya dapat dikelompokkan menjadi dua klasifikasi umum , yakni (1) batu mulia (precious stone), dan (2) batu setengah mulia (semi-precious stone). Berikut ini penjelasan masing-masing.
Untuk melihat level kekerasan sebuah gems, biasanya menggunakan nilai yang diukur dengan menggunakan skala Mohs. Metode ini ditemukan oleh Friedrich Mohs. Dia adalah seorang peneliti mineral yang memiliki minat besar pada dunia bebatuan. Metode ini menggunakan cara pengukuran dengan memperbandingkan kekuatan saling menggores antara satu batu dengan yang lainnya, kemudian mengklasifikasikannya ke dalam sepuluh tingkatan. Semakin besar angka levelnya, semakin tinggi tingkatannya, maka harganya otomatis juga akan semakin mahal.
Dengan keberadaan skala Mohs ini, orang menjadi lebih mudah memetakan jenis-jenis batu mulia sesuai dengan mutunya. Secara garis besar, dengan indikator skala Mohs, sebuah gems yang dilihat dari kekerasannya dapat dikelompokkan menjadi dua klasifikasi umum , yakni (1) batu mulia (precious stone), dan (2) batu setengah mulia (semi-precious stone). Berikut ini penjelasan masing-masing.
1. Jenis Batu Mulia (Precious Stone)
Sebuah batu dapat dikategorikan kedalam jenis batu mulia, jika memiliki tingkat kekerasan antara 7,5 hingga 10 skala Mohs. Level atau tingkat kekerasan yang dimiliki pada tingkat ini, membuatnya memiliki kemampuan untuk menggores kaca.
Gems yang paling keras adalah Intan. Saking kerasnya, bahkan Intan juga sering digunakan sebagai mata bor untuk menembus batu-batu cadas dalam sebuah pengeboran minyak. Dari semua jenis precious stone ini, Intan memang ratunya. Selain paling mahal, juga punya nilai artistik paling tinggi, dari sisi cahaya maupun susunan kristal kubus yang dipancarkannya.
Setelah Intan, yang juga termasuk bahan permata unggulan dengan skala Mohz di atas angka 7,5 antara lain adalah Ruby, Safir, Topaz, Zamrud, dan Aquamarine. Perbedaan satu level pada skala Mohz bisa menggambarkan perbedaan daya tahan yang sangat signifikan.
Sebagai contoh, Intan yang berskala Mohz sepuluh bisa jauh lebih tangguh hingga empat kali lipat daripada Ruby (skala Mohz 9), dan kekerasan Ruby bisa hampir dua kali lipat dari Zamrud (8).
2. Jenis Batu Setengah Mulia (Semi-precious Stone)
Beberapa gems, sebetulnya lebih tepat digolongkan dalam jenis batu setengah mulia, jika level kekerasannya berada di antara 6.5 hingga 7.5 skala Mohz. Batu yang termasuk dalam kategori ini, memiliki kemampuan daya tahan dalam tingkatan sedang, meskipun keindahannya ada juga yang tidak kalah dengan permata kelas atas.
Beberapa jenis semi-precious stone antara lain adalah Giok, Prehnit, Felspar, Garbet, Turquis, serta bermacam-macam batu kuarsa seperti Amethyst atau Kecubung, Sitrin, Karnelian, Opal, dan Agate. Meskipun level kekerasannya ada di kelas menengah, namun batu-batu tersebut tetap menjadi buruan para kolektor untuk dibuat menjadi sebuah permata berkat keelokannya.
Mengecek Kekerasan Batu Mulia Secara Manual
Jika Anda ingin mengetahui jenis batu mulia berdasarkan kekerasannya, namun tidak memiliki alat yang memadai, cara pengecekannya bisa dilakukan secara manual dengan perlengkapan sederhana.
Satu bahan yang bisa dimanfaatkan adalah kaca. Dengan kaca, Anda bisa mengetahui apakah sebuah gems dapat dikategorikan sebagai batu mulia atau setengah mulia. Kaca mampu menjadi indikator pengukur untuk skala Mohz di atas atau di bawah 7. Jika batu Anda mampu menghasilkan goresan pada saat digosokkan ke kaca, maka level kekerasannya dapat diperkirakan di atas 7 skala Mohz. Sedangkan untuk tingkat kekerasan 8 skala Mohz, Anda bisa menggunakan gerinda abu-abu sebagai indikator. Jika sebuah gems dapat tergores oleh gerinda tersebut, maka kekerasannya sudah pasti kurang dari 8 skala Mohz.
Dengan mengetahui level kekerasannya tersebut, kita bisa mengklasifikasikan jenis batu mulia sesuai dengan mutu serta kualitasnya. Karena selain faktor keindahan, batu mulia juga harus memenuhi syarat daya tahan yang istimewa pula.
Demikianlah sedikit perkenalan tentang klasifikasi batu mulia berdasarkan tingkat kekerasannya, semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang budiman.
wah ada cara mudah juga pake kaca dan abu ya untuk mengecek kekerasan dari batu2 tersebut
BalasHapusterima kasih udah berbagi info kemudahan .. ;D
Mengecek kekerasan batu mulia dengan alat lebih akurat dan efektif gan. Thanks udah berbagi informasi ini :)
BalasHapus